Dikota Jeddah ada seorang wanita yang menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Iapun terlibat percekcokan dengan suaminya. Keributan memuncak hingga sang suami angkat tangan dan memukul sang istri. Menangislah wanita ini
Tiba-tiba terdengar bunyi seseorang yang mengetuk pintu.
“Tok..tok..tok..”
Segeralah sang suami melihat siapa yang datang lewat lubang intip pintu. Tak di duga, Mertua alias orang tua si wanita ada di depan pintu datang bertamu.
Dalam keadaan berderai air mata, wanita inipun masuk ke dalam kamar. Ia sapu air matanya dan ia bersihkan wajahnya. Sang suami pun membukakan pintu dan mempersilahkan mertua masuk kedalam rumah.
Tak lama, keluarlah wanita ini menemui ibu dan bapaknya dengan sisa air mata yang tak mampu ia tahan. Diciuminya ibu dan bapaknya sedang air mata terus mengalir di pipinya. Betapa terkejut ibu bapaknya melihat anaknya keluar dalam keadaan menangis
“Kenapa kamu menangis nak ?” Tanya ibu kepada anaknya.
Wanita inipun menjawab,
“Umii..ana kaaangen sama umii. Kok Allah kirim umi sama abi ke sini..”
Subhanallah.
Mendengar jawaban istrinya, hancurlah amarah dan keangkuhan sang suami. Hatinya luluh melihat kecerdasan istrinya dalam menyelamatkan nama baik suaminya di hadapan mertua.
Segera sang suami keluar rumah. Ia carikan hidangan bagi mertuanya karena memang hari itu tidak ada masakan di rumahnya. Sebelum pulang, ia mampir ke toko emas. Dia beli sabuk emas seharga 10 ribu real.
Di rumah, semua berjalan normal. Seolah tak pernah ada masalah di rumah tangga.
Sepulang mertua, sang suami segera menemuni wanita sang istri. Sang suami minta maaf atas amarah dan khilafnya. Sabuk emas yang tadi ia beli, dia serahkan kepada sang istri sambil berkata,” Anti tastahiqqiina ruuhi”…ENGKAU BERHAK MENDAPATKAN NYAWAKU…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar