Kamis, 31 Maret 2016

Catatan Kecil Untuk Adik


Rindu adalah perasaan kangen kepada seseorang yang kita sayangi atau cintai. Misalnya, Ibu, ayah, kakak, adik atau sahabat
Adik adalah manusia yang seorang tua dengan kita dan sedarah dengan kita. Oleh karena itulah sudah menjadi keharusan dan kewajiban kita sebagai seorang kakak untuk melindungi, menyayanginya dan mencintainya setulus hati.
Sebagai seorang kakak kita harus bisa menjadi contoh untuknya.
Karena biasanya anak kecil itu suka meniru dan memperhatikan bagaimana orang tuanya bertindak dan berprilaku.
Jika kita mencintai dan menyayanginya maka dia juga akan mencintai dan menyayangi kita dengan sayang. Sebaliknya jika kita sering memarahinya dan memukulnya maka dia akan benci dan takut kepada kita.
Seorang kakak harus selalu melindungi adik adiknya karena dia adalah keluarga kita harapan orang tua kita selain kita. Kita harus mencintai dan menyayanginya. 

                            


Apa kabar adik-adikku tersayang..? Saat jari-jari aku menulis satu persatu kata dalam catatan ini rasa rindu terus meluap hingga air mata tak terbendung. Terbayang sedang apa kalian..? pasti sedang bercanda ria dengan mama dan papa, atau saling meledek, bertengkar, ataupun bermain bersama. Itu adalah kebiasaan kalian yang selalu membuat kakak tertawa saat mengingatnya.


Adikku sayang, saat aku membuka galeri ingatan yang berisi memori-memori kebersamaan kita, tahukah kalian betapa rasa syukur ini tidak akan pernah habis memiliki adik-adik seperti kalian. Setiap detik kebersamaan kita, saat berkumpul bersama keluarga, saat keluarga kita dihadapkan dengan ujian, saat tangis kadang mewarnai, saat kau merengek, dan semuanya selalu tersimpan rapi dalam kotak kenangan  ku.
 Mungkin tulisan ini hanya sebatas catatan kecil juga sebagai ungkapan rasa sayang dan rindu ku pada kalian.

Kalian tahu tidak, saat aku mengingat kalian, saat senyum polos kalian seakan hadir di pelupuk mata, aku selalu berpikir ingin menjadikan adik-adik ku menjadi kebanggan orang tua.
Catatan ini tidak bertujuan untuk menggurui kalian atau apapun itu tapi aku ingin berbagi nasihat agar kalian menjadi anak mama dan papa yang membanggakan.

Masa SMP dan SMA, adalah masa dimana kalian tumbuh, mengekspresikan diri, mencari jati diri, dan ingin mencoba sesuatu yang menurut kalian WAAW.
aku juga pernah seperti kalian, juga pernah melalui masa putih biru dan putih abu-abu yang mungkin kelakuan aku pada masa itu lebih WOWW daripada kalian.

Jangan buang waktumu
Saat pulang sekolah mungkin kebiasaan kalian adalah nongkrong dengan teman-teman, seru-seruan, dan sebagainya. Tapi ingat adikku waktumu terus terbuang. Adikku kamu tahu, yang paling singkat didunia ini adalah waktu. Waktu itu terus berjalan sekalipun kita diam. Waktu terus berputar dengan cepat tanpa kita sadari “eeh udah hari minggu, eeh udah malam”. Sudahkah kalian mengisi waktu dengan hal bermanfaat adik adikku..? Sudahkah adikku beramal diwaktu yang dia lewati..? Jangan buang waktumu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Isilah dengan belajar, membantu orang tua, atau bertilawah agar dirimu lebih baik dari hari ke hari.

Buang rasa malasmu
Ini dia nih penyakit yang paling susah dihilangkan yaitu “malas”. Malas sholat, malas belajar, malas bantu mama papa, dan segudang kemalasan lainnya. Cobalah berpikir dan tanya diri sendiri saat kita malas apakah kita akan maju..? apakah kita akan senang..? aku rasa tidak.
Rasa malas hanya akan membuat kita akan menyesal dikemudian hari. “kenapa dulu aku nggak sholat yah? Kenapa dulu aku lebih suka main daripada belajar? Kalau nggak pasti sekarang aku nggak ketinggalan kayak gini.”
hmm,,kakak sudah merasakan akibat dari malas dan suka lalai yang sekarang menyebabkan kakak harus memacu diri untuk lebih rajin agar tidak ketinggalan terlalu jauh, jadi kalian tidak boleh malas. Ukir prestasi ditiap harimu dan tunjukkan kalau kamu bisa.

Cari sahabat sholeh
Adik adikku bisa berteman dengan siapa saja, tapi ingat harus bersahabat dengan yang sholeh dan baik akhlaknya. Teman-teman disekelilingmu sangat berpengaruh dengan perkembangan kepribadianmu dek. Jangan terlalu bergaul dengan teman yang suka uring-uringan tidak jelas karena bisa saja menjerumuskanmu ke jalan yang tidak benar. Sering-seringlah bergaul dengan mreka yang baik agar kamu pun menjadi baik, agar saat kamu berbuat salah mereka bisa mengingatkanmu.

Bermimpi dan bersungguh-sungguhlah
Setiap orang harus mempunyai mimpi jangan hidup seperti daun kering yang melayang-layang kemana angin meniupnya. Saat kita punya mimpi berarti kita punya acuan “saya ingin jadi ini, saya harus seperti itu, dan saya harus mencapai ini”. Saat kita tidak punya mimpi bagaimana hidup akan terarah dengan baik..? Tidak perlu begini, tidak harus seperti itu, dan tidak butuh mencapai itu. Bukankah itu sama dengan hidup bagaikan mati.
Mimpi itu penyemangat adikku yang super cantik. Naah saat kita sudah punya mimpi yang dibutuhkan adalah kesungguhan. Usaha yang maksimal untuk melakukan suatu pencapaian. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha. Bermimpilah dan terus bermimpi karena dari mimpi kita mulai melangkah.

Aku bukanlah seorang kakak terbaik yang tanpa kekurangan. Tapi kakak hanya berusaha menjadi yang terbaik untuk mama papa, untuk kalian.
Seiring berjalannya waktu dengan belajar dan terus belajar aku akhirnya berani untuk memperbaiki diri. Dan kalian pun harus memperbaiki diri dari hari ke hari. Perbaikan itu tidak berujung karena kita selalu berbuat salah dan hilaf jadi saat kita sadar akan hal itu segeralah diperbaiki.

Adik-adikku tersayang, aku dan kalian adalah harapan mama dan papa, yang kelak akan mengurus mereka saat mereka sudah tua. Di pundak kakak pun di pundak kalian ada amanah yang orang tua titipkan yaitu “bersungguh-sungguh dan sukses dunia akhirat”. Harapan yang terlihat sederhana namun bermakna untuk kehidupan kita di masa depan.

Ada banyak hal yang bisa kita perbuat untuk mengukir senyum dan bangga di wajah mereka. Bukan berarti kalian harus jadi kondangan atau terkenal. Bisa bertanggung jawab atas diri sendiri saja itu sudah merupakan suatu kebanggan tersendiri untuk mama dan papa yang menandakan bahwa anaknya sudah mampu bersikap dewasa.

Kalian tahu tidak, betapa aku ingin ada di tengah-tegah kalian. Mendengar nasihat mama dan papa saat nonton, saat makan, dan saat belajar. Tapi sekarang aku tinggal untuk menuntut ilmu dikota orang, terpisah dari keluarga dan cuma bisa mendengar suara kalian lewat telepon. Aaahhh betapa rasa rindu sering menyiksa kakak saat keinginanan pulang datang tapi demi sebuah cita-cita aku harus bertahan.

Teriring salam rindu dan do’a dari kejauhan buat adik-adik tersayang yang selalu membuat ku semangat melangkah. aku selalu merindukan tiap detik kebersamaan kita yang tidak ternilai dengan apapun.
Dimanapun adik-adik berada, aku selalu mendo’akan yang terbaik. Semoga Allah selalu membimbing, meridhoi, menemani kalian dalam setiap langkah.
Amin Ya Rabbalallamin...

Selasa, 29 Maret 2016

12 Sebab Kenapa Harus Selalu Peluk Anak


Sebuah pelukan adalah bentuk afeksu yang paling efektif untuk mengekspresikan rasa kasih sayang kepada anak, jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan sebuah hadiah atau pemberian.
Sebuah pelukan (terlebih yang dilakukan dengan penuh perasaan) akan dapat memberikan rasa aman, nyaman, hangat, tenang dan tentram pada anak-anak.
Sebuah pelukan juga mempengaruhi munculnya perasaan penuh kasih saying untuk diberikan kepada sesama.
Anak-anak yang mendapat pelukan dari orangtua akan membantu membentuknya menjadi pribadi yang punya rasa empati tinggi.
Ajaibnya Pelukan Seorang Ibu
  1. Ia menyehatkan jiwa dan tubuh. Pelukan meningkatkan self esteem dan berupaya mendorong lebih baik daripada nasehat.
  2.   Ia mampu menyembuhkan hati yang terluka. Hanya dengan kekuatan pelukan, ia mampu sampai ke dasar hati. Pelukan adalah cara terbaik membujuk anak dan menetramkan hatinya.
  3. Ia menguatkan system imun. Sentuhan yang tepat merangsang kelenjar tymus yang mana akan merangsang produksi sel darah putih, komponen utama system pertahanan tubuh manusia. Jadi selalulah peluk anak yang sakit.
  4. Ia dapat meningkatkan mood dan menaikkan skala kegembiraan. Pelukan yang lama meningkatkan arus hormon serotonin dalam tubuh.
  5. Ia mampu melepaskan segala tekanan dan meregangkan otot. Ia dapat merangsang pengaliran darah ke sel-sel tubuh, sehingga bias mengurangi rasa sakit.
  6. Ia dapat mengimbangi system system syaraf. Pelukan dan Sentuhan merangsang kulit. Dengan itu berupaya meningkatkan kelembaban dan elektrisiti selalu merangsang keseimbangan sistem syaraf  parasimpatetik.
  7. Ia menanam sifat empati dan saling  memahami.  Tenaga yang terhasil antara ibu dan anak dapat memperbaiki dan meningkatkan komunikasi dan hubungan. Jika merasakan anak kurang memahami kita, peluklah dia selalu.
  8. Pelukan terhadap bayi dapat merangsang perkembangannya dengan lebih cepat. Anak yang jarang di peluk mempunyai tahap perkembangan berjalan, bercakap dan membaca sedikit lambat. Ayo… Peluk anak lebih banyak sekarang.
  9. Ia merangsang pengaliran darah. Pelukan ibu dapat menyehatkan jantung, mengurangkan tekanan darah tinggi, dan mengimbangi deguban jantung. Cuma dengan 10 kali pelukan setiap hari dapat mengubah tindak balas, blokimia dan fisiologi tubuh. Hebat kan???
  10. Ia meningkatkan IQ anak. Pelukan dan sentuhan merangsang pengaliran darah ke otak. Dengan itu bekalan oksigen dapat sampai ke otak utnuk mudah belajar, mudah faham, besar hati dan bagus mengawal fikirannya.
  11. Ia membantu mengawal emosi negatif. Anak akan belajar untuk lebih rasional, tidak mudah marah, lebih tenang, tidak mudah putus asa, tidak benci dan tidak mudah merasa gagal.
  12. Ia mengajar bagaimana untuk memberi dan menerima. Pelukan mendidik apa itu nilai kasih sayang dengan memberi, menerima dan saling berkongsi.

Selasa, 01 Maret 2016

KISAH CINTA SALMAN AL-FARISI

Sebuah kisah cinta menarik tercatat dalam sejarah hidup seorang shahabat Rasulullah, Salman Al-Farisi. Ia merupakan seorang mantan budak dari Isfahan Persia. Kisah cinta Salman terjadi saat ia tinggal di Madinah setelah menjadi muslim dan menjadi salah satu sahabat dekat Rasulullah.
Pada suatu waktu, Salman berkeinginan untuk menggenapkan dien dengan menikah. Selama ini, ia juga diam-diam menyukai seorang wanita salehah dari kalangan Anshar. Namun ia tak berani melamarnya. Sebagai seorang imigran, ia merasa asing dengan tempat tinggalnya, Madinah.
Bagaimana adat melamar wanita di kalangan masyarakat Madinah? Bagaimana tradisi Anshar saat mengkhitbah wanita? Demikian yang dipikirkan Salman. Ia tak tahu menahu mengenai budaya Arab. Tentu saja tak bisa sembarangan tiba-tiba datang mengkhitbah wanita tanpa persiapan matang.
Salman pun kemudian mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, Abu Darda’. Ia bermaksud meminta bantuan Abu Darda’ untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya. Mendengarnya, Abu Darda’ pun begitu girang. “Subhanallah wa Alhamdulillah,” ujarnya begitu senang mendengar sahabatnya berencana untuk menikah. Ia pun memeluk Salman dan bersedia membantu dan mendukungnya.
Setelah beberapa hari mempersiapkan segala sesuatu, Salman pun mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani Abu Darda’. Keduanya begitu gembira. Setiba di rumah wanita shalehah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh tuan rumah.
“Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman dari Persia. Allah telah memuliakan Salman dengan Islam. Salman juga telah memuliakan Islam dengan jihad dan amalannya. Ia memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallaam. Bahkan Rasulullah menganggapnya sebagai ahlu bait (keluarga) nya,” ujar Abu Darda’ menggunakan dialek bahasa Arab setempat dengan sangat lancar dan fasih.
“Saya datang mewakili saudara saya, Salman, untuk melamar putri anda,” lanjut Abu Darda’ kepada wali si wanita, menjelaskan maksud kedatangan mereka.
Mendengarnya, si tuan rumah merasa terhormat. Tentu saja, ia kedatangan dua orang sahabat Rasulullah yang utama. Salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. “Sebuah kehormatan bagi kami menerima sahabat Rasulullah yang mulia. Sebuah kehormatan pula bagi keluarga kami jika memiliki menantu dari kalangan shahabat,” ujar ayah si wanita.
Namun sang ayah tidaklah kemudian segera menerimanya. Seperti yang diajarkan Rasulullah, ia harus bertanya pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Meski yang datang adalah seorang sahabat Rasul, sang ayah tetap meminta persetujuan sang putri.
“Jawaban lamaran ini merupakan hak putri kami sepenuhnya. Oleh karena itu, saya serahkan kepada putri kami,” ujarnya kepada Abu Darda’ dan Salman Al Farisi.
Sang tuan rumah pun kemudian memberikan isyarat kepada istri dan putrinya yang berada dibalik hijab. Rupanya, putrinya telah menanti memberikan pendapatnya mengenai pria yang melamarnya. Mewakili sang putri, ibunya pun berkata, “Mohon maaf kami perlu berterus terang,” ujarnya membuat Salman dan Abu Darda’ tegang menanti jawaban.
“Maaf atas keterusterangan kami. Putri kami menolak lamaran Salman,” jawab ibu si wanita tentu saja akan menghancurkan hati Salman. Namun Salman tegar.
Tak sampai disitu, sang ibunda melanjutkan jawaban putrinya, “Namun karena kalian berdua lah yang datang, dan mengharap ridha Allah, saya ingin menyampaikan bahwa putri kami akan menjawab iya jika Abu Darda’ memiliki keinginan yang sama seperti Salman,” kata ibu si wanita shalihah idaman Salman, wanita yang Salman inginkan untuk menjadi istrinya, wanita yang karenanya ia meminta bantuan Abu Darda’ untuk membantu pinangannya. Namun justru wanita itu memilih Abu Darda’, yang hanya menemani Salman.
Jika seperti pria pada umumnya, maka hati Salman pasti hancur berkeping-keeping. Ia akan merasakan patah hati yang teramat sangat. Namun Salman merupakan pria shaleh, seorang mulia dari kalangan shahabat Rasulullah. Dengan ketegaran hati yang luar biasa, ia justru menjawab, “Allahu akbar!” seru Salman girang.
Tak hanya itu, Salman justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. Tanpa perasaan hati yang hancur, ia memberikan semua harta benda yang ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. “Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan akan kuberikan semua kepada Abu Darda’. Aku juga akan menjadi saksi pernikahan kalian,” ujar Salman dengan kelapangan hati yang begitu hebat.
Demikian kisah cinta sahabat Rasulullah yang mulia, Salman Al Farisi. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Ketegaran hati Salman patut dijadikan uswah. Ia pun tak kecewa dengan apa yang belum ia miliki meski ia sangat menginginkannya. Semoga Allah meridhai Salman dan menempatkannya pada surga yang tertinggi.


BACAAN DZIKIR PAGI DAN PETANG

  اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ       *A'uudzu billaahi minas...