Sebagai anak perantauan, saat yang paling membuat kita rindu dengan keluarga adalah saat di perantauan jauh dengan keluarga di Bulan Ramadhan. Awal menjadi anak perantaun rasa ingin pulang, kangen rumah yang sangat mendalam itu muncul. Rasa yang mendebar ingin pulang itu sering disebut homesick.
Pada Bulan Ramadhan kali ini, yang sedang jauh dengan orang tua apakah itu sedang mencari ilmu, sekolah, kuliah, mondok atau pun kerja. Ingatkah kalian masa-masa yang paling indah saat Bulan Suci Ramadhan seperti berkumpul dengan keluarga?
Biasanya, setiap orang mempunya tradisi menyambut bulan Ramadhan bersama keluarga dan orang tua. Seperti diriku, moment dan tradisi yang seringkali keluarga kami lakukan bersama saudara-saudara adalah bersih-bersih rumah. Membersihkan rumah, menata ruangan, menyapu halaman dan lain-lain. Setiap 1 tahun sekali tradisi itu dilakukan menjelang puasa atau menjelang lebaran. Moment bahagia lainya tentu adalah saat berbuka puasa bersama keluarga besar sambil bercerita kehidupan dan pengalaman hidup. Kebersamaan dengan keluarga itu adalah moment-moment yang sangat diriku senangi setiap kali bulan Ramadhan datang. Karena dengan berkumpul dengan keluarga itu menurutku berkah setiap bulan puasa datang.
Berkumpul bersama keluarga dan orang tua bagi keluarga kami adalah Hikmah Puasa yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Karena, kami 9 bersaudara selama ini sedang terpisah jarak dan waktu selama hari biasa. Tangerang tempatku menimba ilmu, Cipinang merupakan tempat tinggal Kakak pertama dan 8 orang lainnya di Ambon. Kami semua jarang berkumpul kecuali kala Ramadhan itupun cuma 8 orang karna Kakak pertama ikut suaminya.
Seperti hal nya lagu dalam film lama yaitu “keluarga Cemara” Seperti berikut : “Harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah ''KE..LU…AR…GA.” Tentu semua setuju bukan kalau saat waktu memisahkan, jarak menjadi penghalang. Pertemuan adalah segalanya dan itu semua terjadi ketika bulan Ramadhan telah datang. Sebuah pertemuan di bulan ramadhan adalah quality time bersama keluarga. Karena menjadi kebiasaan dan keluarga kami setiap bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri seluruh anggota keluarga akan pulang dan berkumpul bersama keluarga.
Aku merindukan masa-masa itu berkumpul dengan keluarga, walau 2 kali puasa 2 kali lebaran tidak berkumpul dengan keluarga pertanyaan yang sama akan diajukan setiap kami berkumpul dengan keluarga yaitu pertanyaan“kapan lulus?, kapan nikah?” hehehe semua itu akan menjadi pertanyaan yang akan semakin menarik saat diiringi dengan kebersamaan keluarga dan Orang tua.
Karena dukungan doa dan semangat keluarga hari ini kita ada. Saat ini, Ibu dan bapak adalah orang tua yang masih aku punya…rindu belai kasihnya, hangat mesra kasih sayang sentuhanya, didekatnya inginku menjadi kembali kecil dan manja lagi denganya. Ibu seorang yang saat kita sakit dia selalu ada, saat kedinginan dia memberikan selimut kehangatan itu. Saat sahur membangunkan kita tanpa lelah, menyiapkan makan sahur walau kita masih terlelap tidur.
Banyak yang kita lupa seiring berjalan waktu, lupa akan hangat pelukanya, lupa akan sentuhanya yang membuat kita nyaman, lupa akan segala nasehatnya, dan lupa akan perhatianya.
Tapi sekarang, saat kau di perantauan apakah yang bisa kau lakukan? Apakah uang mampu membeli waktu bersama? Apakah materi, mobil, rumah bisa membeli hal yang sangat penting yaitu kebersamaan keluarga? Terlalu banyak yang Ibu dan orang tua berikan kepada kita namun terlalu sedikit kesempatan untuk membalasnya.
Ibu dan bapak membutuhkanmu, anak yang di doakan setiap sehabis sholatnya, anak yang dibesarkan dan tumbuh dewasa. Uang bukan lagi yang dia mau tapi kamu…iya kamu sentuhan dan melihat wajahmu adalah yang dia mau. Jadi, aku yang sedang dalam perantauan kapankah aku akan pulang dan kapankah kamu pulang?
Kalau tidak sekarang….kapan lagi? sebelum waktu itu benar-benar tiba dan akan sia-sia kamu merantau selama ini.
Selama kamu masih diberi kesempatan, ciptakanlah moment–moment bahagia bersama keluarga, mumpung kita masih diberi waktu, mumpung kita masih punya tenaga dan masih dipertemukan dengan bulan penuh hikmah yaitu bulan Ramadhan
Jadi, bagiku hikmah puasa itu adalah bisa berkumpul dengan keluarga dan aku ingin menciptakan momen-moment bahagia bersama keluarga tapi apa daya. Begitu pula dengan kamu kan? Let’s ciptakan moment bahagia bersama keluarga dan orang tua kalian sekarang juga….
Apa yang ingin kalian lakukan di bulan puasa ini, bersama keluarga dan orang tua kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar