Hari ini Jum'at, 24 April 2015 usiaku genap 20 tahun. Tidak terasa memang dikala usiaku kian bertambah setiap tahun, bahkan aku hampir lupa tadi bahwa hari ini aku ulang tahun kalau bukan teman sekamarku tadi yang langsung mengucapkan selamat ulang tahun padaku, itu saking aku sibuknya dengan tugas, nonton film dan bahan bacaan wajib untuk memperkaya wawasan dunia dan surgawi hehehe.
Untuk kedua kalinya aku memperingati hari ulang tahunku di negeri orang tanpa doa bersama dengan keluarga ataupun teman dekat sebagaimana ketika di kampung (Ambon) tapi tetap saja aku merasa fine, tidak ada beban sedikitpun karena bagiku doa jarak jauh cukup, lagian kupikir doa tidak harus dituturkan saat hari ulang tahun, bukan?
Kalau ditanya mengenai b’day moment, tidak ada yang begitu special juga, tak ada yang begitu “wow” untuk standardku ya walaupun biasanya di Kampung (Ambon) aku pasti duduk bersama keluarga dan berdoa, cukup itu saja plus makanan kecil untuk sekadar cemilan walaupun tanpa hari ulang tahun cemilan selalu menghiasi rumahku. Biasanya waktu di Kampung (Ambon) aku merayakan kecil-kecilan bersama teman-teman dekatku, berdoa bersama dan mengobrol, yah tidak jauh berbeda dengan acara ngumpul bareng mahasiswa Asrama kemudia akan kusempatkan juga nelpon untuk berdoa sama dengan keluarga. Itu aja.
Tak mendapat ucapan “happy b’day” pun tak jadi masalah buatku sebagaimana yang sering diekspresikan orang lain jika ada orang yang tidak mengingat hari ulang tahunnya. Bahkan aku menutup pemberitahuan hari kelahiranku di facebook agar tidak ada yang tahu dan memposting ke timeline facebook ku I thought it would make me a dirty wall with many similar posts over there, but I do because I do not like lying yes I have show only hehehhe. Meskipun ternyata ada beberapa teman FB ku yang tahu dan ingat hari kelahiranku dan mengucapkannya lewat wall facebook ku dan pesan and of course it is ok for me.
Well, sebenarnya hari kelahiran itu tak ubahnya seperti hari-hari biasa. Hanya pengulangan tanggal dan bulan lahir dengan tahun yang berbeda. Perbedaan tahun seiring dengan terus berjalannya bulan dan hari. Kalau dipikir-pikir yang layak mendapatkan ucapan selamat atas hari ulang tahunku sebenarnya adalah “sosok mama” yang telah melahirkan aku karena pada pengulangan tanggal dan bulan tiap tahun itu mengingatkan bagaimana keras dan susah payahnya beliau melahirkanku, penuh perjuangan dan kebahagiaan ketika mendengar suara tangisku meledak 20 tahun yang lalu she no longer remembers the anguish. Mama lah yang paling layak mendapatkan ucapan itu, ucapan terimakasih.
Terima kasih mom telah melahirkanku, berjuang mempertaruhkan nyawamu demi melihatku lahir kedunia padahal kau belum mengenal wajahku kala itu, terima kasih telah merawat dan mendidikku selama ini, selalu memberikanku motivasi dikala akudown, selalu mendukung apa yang kulakukan, dan bersedia mengorbankan apapun demi aku. Mom, kau adalah hartaku yang paling berharga di dunia ini. Terimakasi telah melahirkanku kedunia ini, and God thanks for giving me the greatest mom in the world. Aku secara pribadi di moment kelahiranku ini mengintropeksi diri atas apa yang telah kuperbuat selama ini. Akan kucoba untuk selalu memberikan yang terbaik, berjanji tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah kulakukan dan berusaja untuk membuat pembaharuan menuju pribadi yang lebih baik untuk keluarga, bangsa dan Tuhan.
Untuk kedua kalinya aku memperingati hari ulang tahunku di negeri orang tanpa doa bersama dengan keluarga ataupun teman dekat sebagaimana ketika di kampung (Ambon) tapi tetap saja aku merasa fine, tidak ada beban sedikitpun karena bagiku doa jarak jauh cukup, lagian kupikir doa tidak harus dituturkan saat hari ulang tahun, bukan?
Kalau ditanya mengenai b’day moment, tidak ada yang begitu special juga, tak ada yang begitu “wow” untuk standardku ya walaupun biasanya di Kampung (Ambon) aku pasti duduk bersama keluarga dan berdoa, cukup itu saja plus makanan kecil untuk sekadar cemilan walaupun tanpa hari ulang tahun cemilan selalu menghiasi rumahku. Biasanya waktu di Kampung (Ambon) aku merayakan kecil-kecilan bersama teman-teman dekatku, berdoa bersama dan mengobrol, yah tidak jauh berbeda dengan acara ngumpul bareng mahasiswa Asrama kemudia akan kusempatkan juga nelpon untuk berdoa sama dengan keluarga. Itu aja.
Tak mendapat ucapan “happy b’day” pun tak jadi masalah buatku sebagaimana yang sering diekspresikan orang lain jika ada orang yang tidak mengingat hari ulang tahunnya. Bahkan aku menutup pemberitahuan hari kelahiranku di facebook agar tidak ada yang tahu dan memposting ke timeline facebook ku I thought it would make me a dirty wall with many similar posts over there, but I do because I do not like lying yes I have show only hehehhe. Meskipun ternyata ada beberapa teman FB ku yang tahu dan ingat hari kelahiranku dan mengucapkannya lewat wall facebook ku dan pesan and of course it is ok for me.
Well, sebenarnya hari kelahiran itu tak ubahnya seperti hari-hari biasa. Hanya pengulangan tanggal dan bulan lahir dengan tahun yang berbeda. Perbedaan tahun seiring dengan terus berjalannya bulan dan hari. Kalau dipikir-pikir yang layak mendapatkan ucapan selamat atas hari ulang tahunku sebenarnya adalah “sosok mama” yang telah melahirkan aku karena pada pengulangan tanggal dan bulan tiap tahun itu mengingatkan bagaimana keras dan susah payahnya beliau melahirkanku, penuh perjuangan dan kebahagiaan ketika mendengar suara tangisku meledak 20 tahun yang lalu she no longer remembers the anguish. Mama lah yang paling layak mendapatkan ucapan itu, ucapan terimakasih.
Terima kasih mom telah melahirkanku, berjuang mempertaruhkan nyawamu demi melihatku lahir kedunia padahal kau belum mengenal wajahku kala itu, terima kasih telah merawat dan mendidikku selama ini, selalu memberikanku motivasi dikala akudown, selalu mendukung apa yang kulakukan, dan bersedia mengorbankan apapun demi aku. Mom, kau adalah hartaku yang paling berharga di dunia ini. Terimakasi telah melahirkanku kedunia ini, and God thanks for giving me the greatest mom in the world. Aku secara pribadi di moment kelahiranku ini mengintropeksi diri atas apa yang telah kuperbuat selama ini. Akan kucoba untuk selalu memberikan yang terbaik, berjanji tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah kulakukan dan berusaja untuk membuat pembaharuan menuju pribadi yang lebih baik untuk keluarga, bangsa dan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar